Yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang dipelajari.
Sebagai contoh: Insinyur mesin
seharusnya menguasai ilmu dan teknik permesinan, Dokter harus mumpuni
bidang ilmu kedokteran, seseorang lulusan teknik informatika tentunya
harus menguasai hard skill di bidang rekayasa perangkat lunak, web
programming, dll yang tergolong hard skills di teknik informatika.
Demikian juga seorang lulusan Akuntansi, misalnya harus menguasai
analisis laporan keuangan, penyusunan anggaran, dll. Dalam melamar kerja
biasanya hardskill tercantum dalam cv kita. Pihak yang berwenang pun
berkilah bahwa tidak semua perguruan tinggi berhasil mengajarkan hard
skills tersebut, malah katanya hanya sekedar mata kuliah yang tercantum
di Transkrip.
Softskill
Yakni ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
(inter-personal skill) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri
(intra-personal skill) yang mampu mengembangkan untuk kerja secara
maksimal.Softskill
Inter-Personal Skill
- Kemampuan berkomunikasi
- Membangun hubungan baik
- Kemampuan memotivasi
- Kemampuan kepemimpinan
- Kemampuan memasarkan diri sendiri
- Kemampuan bernegosiasi
- Kemampuan berpresentasi
- Kemampuan berkomunikasi di depan publik
- Membentuk karakter
- Membentuk kepercayaan/keyakinan
- Manajemen perubahan
- Manajemen stress
- Manajemen waktu
- Proses berfikir kreatif
- Menentukan tujuan hidup
- Teknik percepatan belajar
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Berlaku adil
• Kemampuan bekerja sama
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan berkomunikasi
• Toleran
• Hormat terhadap sesama
• Kemampuan mengambil keputusan
• Kemampuan memecahkan masalah, dsb
Berikut ini adalah 10 kiat sukses 50 orang tersukses di Amerika.
Ten Common Traits of the Best Business Leaders
- Passion
- Intelligence and clarity of thinking
- Great communication skills
- High energy level
- Egos in check
- Inner peace
- Capitalizing early life experience
- Strong family lifes
- Positive attitude
- Focus on “doing the right things right”
- Komitmen
- Inisiatif
- Kemampuan untuk belajar
- Handal
- Percaya diri
- Kemampuan berkomunikasi
- Antusias
- Berani mengambil keputusan
- Integritas
- Motivasi untuk meraih prestasi/ Gigih
- Berkreasi
- Kerjasama dalam tim
- Berfikir kritis
- Menghargai (pendapat) orang lain
Element-Element Softskill yang terkait dalam dunia kerja
- Ø Kecerdasan Emosi
Kesuksesan seseorang tidak hanya
didukung oleh seberapa smart seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan
mendemonstrasikan keterampilannya, akan tetapi seberapa besar seseorang
mampu mengelola dirinya dan interaksi dengan orang lain. Keterampilan
tersebut dinamakan dengan kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi juga
meliputi sejumlah keterampilan yang berhubungan dengan keakuratan
penilaian tentang emosi diri sendiri dan orang lain; dan kemampuan
mengelola perasaan untuk memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan
hidup.
- Ø Gaya Hidup Sehat
University of Central Florida memasukkan
tema gaya hidup sehat ini sebagai target pengembangan soft skills bagi
mahasiswa mereka. Topik yang diangkat dalam pengembangannya memuat
nutrisi, manajemen stres, pengelolaan waktu, cultural diversity, dan
penyalahgunaan obat terlarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya
hidup yang sehat mempengaruhi tingginya ketahanan, fleksibiltas dan
konsep diri yang sehat yang mempengaruhi tingginya partisipasi dalam
komunitas.
- Ø Komunikasi Efektif
Cangelosi dan Petersen (1998) menemukan
bahwa banyak kegagalan siswa di sekolah, masyarakat dan tempat kerja
diakibatkan rendahnya keterampilan dalam berkomunikasi. Selain
keterampilan komunikasi berperan secara langsung, peranan tidak langsung
juga ditemukan. Secara tidak langsung keterampilan komunikasi
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan dukungan sosial yang kemudian
dilanjutkan pengaruhnya kekesuksesan.
Contoh hardskill dan Softskill Pemain SepakBolaHard skills (Kemampuan Teknis) :
- Berlari
- Menendang
- Berebut bola
- Kemampuan bekerjasama
- Mengambil inisiatif
- Keberanian mengambil keputusan
- Gigih
Hampir semua perusahaan dewasa ini
mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft
skill, apapun posisi karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM,
pendekatan ala hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika
hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada
iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan
kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan
interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi
karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian
lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana :
memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan
karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi „ Recruit
for Attitude, Train for Skill.
Jadi, hard skill merupakan faktor
penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja
biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.bisa di katakana
untuk mencapai sukses selain mempunyai hardskill yang kompeten di
bidangnya, seseorang juga harus memiliki softskill yang berkenaan dengan
sifat dan kepribadiannya
Comments
Post a Comment